Emisi mengacu pada pelepasan bahan-bahan berbahaya atau polutan ke atmosfer sebagai hasil dari aktivitas manusia, seperti industri, transportasi, pembangkit listrik, dan proses pembakaran. Pemantauan emisi adalah proses pengawasan dan pengukuran kuantitatif emisi polutan dari berbagai sumber untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran udara dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Berikut ini adalah penjabaran lengkap tentang emisi dan teknik pemantauan emisi:
Sumber Emisi:
- Industri: Pabrik dan industri memiliki sumber emisi yang signifikan, termasuk cerobong asap, saluran pembuangan, dan proses produksi yang menghasilkan gas, partikel, atau bahan kimia berbahaya.
- Transportasi: Kendaraan bermotor merupakan sumber emisi penting, terutama emisi gas buang dari knalpot kendaraan yang menghasilkan polutan seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel debu.
- Pembangkit Listrik: Pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, atau gas untuk menghasilkan energi, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan udara.
- Rumah Tangga: Rumah tangga juga dapat berkontribusi terhadap emisi melalui penggunaan bahan bakar fosil dalam pemanas, kompor, atau peralatan rumah tangga lainnya.
Polutan yang Dimonitor:
- Gas Buang: Gas buang yang umum dimonitor termasuk karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), hidrokarbon (HC), dan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O).
- Partikulat: Partikel debu, termasuk partikel PM10 (partikel dengan diameter kurang dari 10 mikrometer) dan PM2.5 (partikel dengan diameter kurang dari 2.5 mikrometer), juga merupakan polutan penting yang dimonitor.
- Zat Berbahaya Lainnya: Pemantauan juga dapat melibatkan zat-zat berbahaya seperti logam berat (misalnya timbal, merkuri), senyawa organik persisten (misalnya dioksina), dan bahan kimia berbahaya lainnya.
Teknik Pemantauan Emisi:
- Metode Sampling: Metode ini melibatkan pengambilan sampel gas atau partikel di lokasi emisi menggunakan perangkat seperti cerobong asap, alat pengukur kontinyu, atau perangkat sampling otomatis. Sampel kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengukur konsentrasi polutan.
- Monitoring Kontinyu: Teknik ini melibatkan penggunaan perangkat pemantauan kontinyu seperti analyzer gas atau sensor partikel yang terpasang secara permanen pada sumber emisi. Data dipantau secara real-time untuk memperoleh informasi tentang polutan udara sepanjang waktu.
- Monitoring Jarak Jauh: Dalam beberapa kasus, teknik